Senin, 25 Oktober 2021

Manajemen SDM - Forum 10 : Intervensi Proses dengan Menggunakan Total Quality Management

Intervensi proses yang diterapkan di perusahaan kami adalah aplikasi dari Total Quality Management (TQM) dengan menggunakan metodologi PDCA (Plan – Do – Check – Act). Intervensi ini diharapkan dapat membantu dalam mencapai visi perusahaan. Visi perusahaan adalah menjadi mitra jasa pertambangan kelas dunia. Dengan melihat visi tersebut, tentunya perusahaan harus dapat bergerak cepat dan melakukan perbaikan secara terus menerus agar dapat bersaing dengan para competitor dan mendapatkan lebih banyak peluang untuk bermitra dengan para ­­owner company.

“Plan Better, Act Faster”, itulah salah satu budaya perusahaan yang harus diterapkan oleh semua karyawan. Perencanaan yang lebih baik akan terwujud, jika tim melakukan identifikasi masalah secara serius dan menyeluruh. Dan Tindakan yang lebih cepat bisa terjadi jika semua tim bersepakat terhadap target waktu yang seefisien mungkin dan mereka berkomitmen terhadap target waktu yang telah disepakati. Budaya perusahaan akan terimplementasi dengan baik melalui intervensi proses Total Quality Management (TQM).


Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem  manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus). TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dalam TQM semua anggota  organisasi atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

Di perusahaan kami, perbaikan secara terus menerus (Continuous Improvement) dibagi menjadi 3 jenis yaitu Task Force (untuk management level), Small Group Activity (untuk kelompok staf & non-staf), dan Suggestion System (untuk individu non-staf). Semua karyawan akan terlibat dalam budaya ini sesuai dengan jenis perbaikannya. Untuk metodologi yang dipakai adalah PDCA yang diuraikan menjadi 8 langkah :

  1. Plan – Mengidentifikasi tema perbaikan yang dipilih
  2. Plan – Mengukur performa sebelum perbaikan
  3. Plan – Menetapkan tujuan perbaikan dan manfaatnya bagi perusahaan
  4. Plan – Menganalisa akar penyebab masalah
  5. Plan – Menyusun rencana tindakan perbaikan
  6. Do – Mengimplementasikan tindakan perbaikan
  7. Check – Memeriksa Hasil perbaikan
  8. Act – Standarisasi dan menganalisa peluang perbaikan selanjutnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar