Jumat, 22 Oktober 2021

Manajemen Marketing - Forum 8 : FOMO pada Produk FnB "Subway"


Jejaring resto Subway ekspansi usaha ke Indonesia melalui kemitraan dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dimana resto Subway akan dioperasikan oleh PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MBA) yang merupakan bagian dari PT MAPI. PT MBA sendiri telah berpengalaman mengoperasikan beberapa merek ternama di Indonesia, seperti Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, dan masih banyak lagi. Kemitraan ini menghadirkan beberapa resto pertama Subway di Indonesia pada kuartal keempat 2021 yang pembukaannya berawal di wilayah Jabodetabek. Tentunya hal ini sejalan dengan hasil analisis pengamat ritel yang memprediksi produk FnB akan mengalami rebound pada Q4.

PT MBA sebagai pengelola, tentunya sudah menyusun beberapa strategi marketing yang tepat, yang menurut saya segmentasi pasar nya akan menyasar pada kaum milenial, seperti yang digunakan pada produk FnB yang dikelola sebelumnya. Selain itu, mereka akan menggunakan strategi marketing FOMO, dimana strategi ini sangat berkaitan dengan milenial. Menurut Josh Kolm dalam https://strategyonline.ca/ sebanyak 60% milenial memutuskan untuk membeli, menggunakan, atau menyewa sesuatu karena FOMO.

FOMO sendiri merupakan singkatan dari Fear Of Missing Out, yang artinya kurang lebih takut atau gelisah ketinggalan suatu aktivitas tertentu. Istilah FOMO saat ini sering disamakan dengan takut ketinggalan jaman. FOMO juga sangat berkaitan dengan fenomena, momen, atau peristiwa tertentu di waktu tertentu. Periode Q4 dinilai menjadi momen yang tepat bagi Subway kembali membuka restonya di Indonesia, seiring dengan pelonggaran aturan PPKM oleh Pemerintah yang memperbolehkan makan di luar atau dine in di restoran. Para milenial penggemar Subway di Indonesia kini dapat lebih mudah mendapatkan makanan segar yang didambakan, dengan layanan yang cepat, mudah, dan nyaman. Pengelola harus menawarkan pilihan sandwich sesuai dengan tren kebutuhan konsumen Indonesia akan menu makanan sehari-hari yang lebih seimbang dan sehat, terlebih di era pandemi seperti sekarang. Selain kenyamanan dan harga yang terjangkau, model penyajian setiap pesanan harus sesuai dengan permintaan dan selera pelanggan. Tentunya beberapa hal tersebut akan menjadi daya tarik yang kuat bagi para calon konsumen, terutama kaum milenial di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar